My breastfeeding Journey

menyusui,..
easier said than done!

waktu hamil, aku pikir menyusui itu hal yang mudah,.
"apa susahnya sih menyusui? anak mau mimik ya tinggal buka trus breastfeed deh"
bener-bener pemikiran yang sederhana.
aku lupa melibatkan berbagai macam faktor eksternal didalamnya. yang ternyata menjadi faktor yang berperan besar didalamnya.

ketika kehamilanku mendekati waktu melahirkan, aku memutuskan untuk berhenti dari pekerjaanku sebagai pegawai kantoran. terlebih lagi ketika itu ibuku sedang dalam kondisi sakit yang tidak bisa ditinggal terlalu sering olehku,. beliau berada dalam kondisi stadium akhir kanker usus. yang sudah menjalani kemoterapi sebanyak 17 kali. mencoba berbagai macam pengobatan alternatif. pada akhirnya kanker itu menggerogoti seluruh tubuhnya. jika saja profesiku seorang dokter, ingin sekali aku melakukan otopsi pada ibuku, sehingga aku tau apa penyebab awal penyakitnya. tapi ya sudahlah, she's in peace right now... far away from pain.

back to breastfeeding,
aku membutuhkan waktu 24 jam untuk mengalami pembukaan penuh. tetapi ketika pembukaan 10 sudah tercapai, aku sudah kehabisan tenagaku untuk mengejan. dengan membuang semua angan-angan IMD a.k.a Inisiasi Menyusui Dini, akhirnya aku memutuskan sesar.. dan dalam ruang operasi pun aku sudah tidak sadarkan diri. tepar duluan karena keletihan melakukan pengejanan selama 1,5 jam. dan benar saja, IMD itu tidak terjadi. laah bagaimana bisa terjadi kalo ibunya saja masih dalam kondisi tidak sadar.

when i woke up,
anakku yang pertama kali kutanyakan pada sahabatku yang ternyata sedang melihatku diruang pemulihan. segera saja aku minta ia untuk menghubungi suster dan memindahkanku ke ruang perawatan, dalam anganku lagi, aku ingin segera bertemu anakku. dan berharap suster-suster kamar bayi itu belum memberikan sedikitpun cairan susu formula. tapi apalah daya, untuk bergerak duduk saja badanku terasa sangat beratnya. bagaimana caranya aku hendak menggendong dan menyusui anakku? dan rasa kantukku akibat anastesi sepertinya belum sepenuhnya hilang.

she was born at twelve dot twenty pm,
aku tersadar sekitar pukul 4 sore, dan anakku baru bisa tiba diruanganku pukul 7 malam. pupus sudah keinginan tidak sedikitpun memberikan susu formula kepadanya setelah mendengar suster mengatakan, ia baru saja diberi cairan. "gulp"

whatever,
apapun yang dikatakan suster aku tidak perduli, betapapun beratnya badan ini untuk digerakkan, aku ingin segera menyusuinya. bersusah payah aku memiringkan badanku, agar puting susu ini bisa segera dihisapnya serta memancing air susunya segera keluar.

we're not succeed that night,
aku coba lagi keesokan harinya, dan alhamdulillah,
collustrumnya berhasil ia dapatkan. "semoga memberikan manfaat yang besar untuk kamu ya nak" sembari menyusui aku ucapkan.

and my breastfeeding journey just begun,
sampai dengan saat blog ini ditulis, aku telah menyusui sarrah selama 1 tahun 2 bulan 4 minggu dan 1 hari. semakin ia besar, semakin berkembang tantangannya.
jika dulu ketika ia kecil, acapkali terbangun tengah malam meminta susu karena lapar, saat ini tidurnya lebih panjang walopun ketika terbangun masih meminta susu.
yang berat adalah ketika sarrah meminta breastfeeding terus menerus, tanpa aku bisa menikmati "me time" yap,.. waktu untuk diriku sendiri,

Me time untukku,
adalah duduk manis didepan notebook lalu browsing ato puter filem apapun sambil nyemil roti dan minum teh. setidaknya 2-3 jam bisa menikmati "me time" ini, sudah sangat-sangat membantu buatku.
stress release, kalaupun sarrah minta mimik lagi, akupun bisa memberikannya dalam keadaan heppi..

so, ini cerita menyusui ku,..
mana cerita mu?

Comments

Popular Posts