think,,,,when you have responsible for everything you've done, even for love... HIyaaaa.... kumaha' iyeu teh???

Novel itu baru aja gue baca dan baru gue balik ke halaman selanjutnya untuk membaca untaian paragraph panjang yang ada di belakangnya. Baru saja pemanasan kalau istilah olahraganya, tapi, adrenalin gue udah meningkat tajam. Begini penggalan paragraph yang gue ambil dari novel dwilogi Ketika Cinta Bertasbih-nya Habiburrahman El Shirazy;

“Dimana-mana muda-mudi yang sedang jatuh cinta sama. Senja menjadi waktu istimewa bagi mereka. Waktu untuk bertemu, saling memandang, duduk berdampingan dan bercerita yang indah-indah. Saat itu yang ada dalam hati dan pikiran mereka adalah pesona sang kekasih yang dicinta. Tak terlintas sedikit pun bahwa senja yang indah yang mereka lalui itu akan menjadi saksi sejarah bagi mereka kelak. Ya, kelak ketika masa muda mereka harus dipertanggungjawabkan di hadapan Sang Pencipta Cinta. Dan jatuh cinta mereka pun harus dipertanggungjawabkan kepada-Nya: di hadapan pengadilan Dzat Yang Maha Adil, yang tidak ada sedikit pun kezaliman dan ketidakadilan di sana.

Kata-kata yang gue beri tulisan miring itulah yang menjadi pemicu adrenalin gue. Seperti sedang menikam jantung gue. “ngena banget”, gitu kali istilahnya. Ketika masa muda yang saat ini sedang gue laluin harus gue pertanggungjawabkan nanti di hadapan Sang Pencipta. Bahkan jatuh cintanya pun harus gue pertanggungjawabkan.

Kalau mengingat kebelakang, ga ada kayaknya yang bisa gue pertanggungjawabkan. Kumaha’ iyeu teh? Da’ pengennya masuk surga, tapi ga bisa tanggung jawab. Jauh…jauh banget dari angan-angan gue. Bahkan dosen gue pernah nyaranin begini, yang namanya psikolog itu, harus nyobain dari yang “sajadah ampe haram jaddah”.

Ya,… intinya, hanya sepenggal dari sekian ratus paragraph yang ada di buku itu udah cukup “menohok” jantung gue. Membantu gue ngingetin lagi apa yang harus gue lakukan di dunia ini buat gapai semua angan-angan gue itu tadi.

Comments

Popular Posts