spn part two

Like I told you before, this time we’ll begin the lesson two from my “Pre-Wed School”.
It’s about preparation…

Persiapan Diri
Yuria Prathiwi Cleopatra

Pernikahan pada hakikatnya adalah ibadah. Barangkali pernikahan menjadi salah satu jenis ibadah favorit bagi kaum wanita.
(gue stuju banget ma statement ini… ?)

Buat yang sedang merencanakan pernikahan, ingin segera menikah, atau bahkan yang baru terlintas dalam benaknya mengenai pernikahan, ada hal menarik yang gue dapet di pelajaran kedua sabtu kemaren. Sang narasumber mengatakan.
Jangan pernah memikirkan pernikahan itu akan selalu sempurna seperti yang ada di fairy tale. Karena menikah itu ga sesimple yang lo pernah bayangin. Setelah menikah, punya anak, trus ngasuh anak sampai dewasa, melihat anak menikah, menggendong cucu, dsb.
It’s far away from that. Because, there’s something we have to build and manage during that period. And it’s not always easy. So we need something we have to prepare to face those problems.

Persiapan Ruhiyah
Setiap pernikahan tidak mungkin terlepas dari masalah. Motivasi ibadah merupakan benteng terkuat untuk menangkal berbagai macam masalah yang mungkin timbul. Motivasi ibadah akan terbentuk melalui persiapan ruhiyah yang baik. Persiapan ruhiyah merupakan suatu hal yang harus senantiasa dilatih, bukan merupakan sesuatu yang datang secara tiba-tiba melalui proses berangan-angan.

Persiapan ruhiya diawali dengan pengenalan yang baik tentang Allah, Islam, Rasul dan tentang fitrah manusia.
Pengenalan yang baik tentang Allah akan membuat kita merasa tenang, tentram, nyaman dan terlindungi. Pengenalan tentang Allah akan menjadikan kita yakin dan mempercayakan sepenuhnya kehidupan kita hanya kepada-Nya.
Pengenalan tentang islam akan membuat kita merasa yakin bahwa seluruh proses hidup kita telah ada tuntunannya, sehingga kita tidak perlu merasa khawatir akan salah menentukan keputusan.
Pengenalan tentang Rasul menjadikan kita senantiasa berqudwah kepadanya di dalam menghadapi berbagai situasi dan kondisi.
Pengenalah terhadap fitrah manusia membuat kita realistis, tidak mengharapkan sesuatu yang sempurna yang berada di luar jangkauan kita sebagai manusia.

Persiapan fikriyah (ilmu)
Ilmu yang harus dikuasai :
Fiqh pernikahan secara umum, meliputi hukum pernikahan, hak dan kewajiban suami-istri, hal-hal yang diperintahkan dan diharamkan dalam pernikahan, hukum talaq, dll.
Pengetahuan mengenai cara mendidik anak
Pengetahuan mengenai psikologi anak, gizi dan kesehatan keluarga, kehamilan, penyakit ringan dan obat-obatan sederhana.
Pengetahuan pengelolaan keuangan rumah tangga
Pengetahuan mengenai tips dan trik pengelolaan rumah tangga tradisional dan modern
Pengetahuan umum lainnya...

See!! Banyak banget ilmu yang harus kita pelajarin hanya untuk mempersiapkan sebuah pernikahan agar tidak menyesal di kemudian hari.
Narasumbernya juga cerita,
Kalo dia sedikit menyesal, baru membaca mengenai psikologi anak menjelang kelahiran anak ke 2-nya. Ia baru mengetahui bahwa pendidikan terpenting bagi anak adalah 3 tahun pertama. Anak pertamanya sudah hampir 5 tahun. Dan dia tidak ada di 3 tahun emas anaknya. Ia juga baru membaca buku pentingnya stimulasi anak sejak dalam kandungan setelah anak ketiganya brojol. Terlambat kan? And we don’t want it... bruntunglah buat anak psikologi yang udah blajar hal itu di psikologi perkembangan, jauh sebelum memikirkan pernikahan. Tapi gue ga yakin, smuanya kita ingat, ya ga???

Persiapan Jasadiah
Fisik seorang muslimah harus memadai untuk :
Melayani kebutuhan suaminya
Menanggung beban kehamilan dan mengupayakan janin di dalam kandungannya hanya mendapatkan yang terbaik agar mendapatkan hasil yang terbaik.
Membina fisik, mental, akal dan ruhiyah anak-anaknya.
Melaksanakan berbagai urusan rumah tangga, terutama dalam kondisi belum dapat menggaji khadimat.
Membatu mencari nafkah dalam kasus penghasilan suami tidak mencukupi
Melaksanakan seluruh kewajiban utamanya kepada Allah.

Untuk itu setiap wanita harus memperhatikan dan menjaga :
Asupan gizinya jauh sebelum memulai pernikahan.
Kebugaran fisiknya
Mengatur pola makan dan menjaga berat badan ideal
Kecantikan dan kebersihan tubuhnya.

My comment, jadi wajar dong ya,... kalo kita ngabisin dwit buat shopping, salon dan makan-makanan enak dan mahal… kan seorang istri yang baik adalah istri yang dapat membuat suaminya tentram dan damai berada disisinya. Juga istri yang cantik dan menanti suaminya pulang kerja dengan senyuman serta melayaninya dengan baik.
Jadi, ntar kalo dah nikah biaya salon, dokter kulit, fitness, dan shopping bole diminta kaaannn??? Yang untung suami juga toh?!!!!

Persiapan Maaliyah (harta)
Dalam kondisi ekonomi menengah ke bawah, istri harus mampu menjadi penyelamat rumah tangganya. Istri yang cerdas selalu mampu mengelola penghasilan rumah tangga untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Istri harus senantiasa menghormati suami dan ridha dengan segala pemberiannya, apapun kondisinya.

Dalam kondisi ekonomi yang mapan bahkan berlimpah, istri harus mampu menjadi manajer investasi yang memastikan bahwa harta yang dimiliki benar peruntukkannya dan dapat dipertanggungjawabkan di dunia dan akhirat.

DAMN!!!! Banyak ya peran istri???? Masi minat mo nikah???

Persiapan Sosial
Persiapan ini adalah persiapan terakhir yang sering luput dari perhatian kita. kita harus mampu mengkondisikan keluarga dan lingkungannya dalam menghadapi pernikahannya. Tak jarang pernikahan gagal dilaksanakan karena keluarga ternyata tidak siap dengan model pernikahan yang akan dilakukan. Begitu juga dengan karakter, adat istiadat, budaya dan suku bangsa.
Well, there’s a lot of thing to do to adapt. Isn’t it?


Trivia
Little fact but important…

I find out that we have to make it clear, the difference between want and ready.

Want to marriage?
And
Ready to marriage?

So, are you want to marry or you ready to marry?
Start questioning your self friends…..


That’s it. The end of this lesson… I’ll share again next week…

Comments

Popular Posts