hasil survey KPAI

haaaaaahhh!!!
saya menemukan kasus menarik lagi pagi ini!!!
kasus ini sebenernya sudah tidak asing lagi, sudah bahan lama,
bahkan skripsi-skripsi di perpus saya sudah banyak yang mengungkap kasus-kasus ini.
tapi yang namanya kasus pada remaja,
saya selalu tertarik untuk membahasnya,..
*itung..itung hasrat skripsi yang tidak tercapai untuk meneliti masalah perkembangan, khususnya remaja yang selalu ada..dan ada lagi..berhenti ditengah jalan karna menemukan dosen pembimbing yang industri,,<--halah!! defense.. hihihi...*

yaaahh..remaja, umur-umur rentan,..
kalo pada waktu kita bayi, ada yang namanya 'golden age', (it doesnt mean thar your 50's *_*)
usia-usia penting dalam perkembangan fisik, kognisi dan pertumbuhan kita.
sama seperti remaja.
remaja juga termasuk golden age..
setiap rangkaian tugas perkembangan akan mempengaruhi tugas perkembangan usia berikutnya.
(should i explain what the adolesence developmental task? it need much character than you thought if i explain it to you.. hehehe,.)
begitu kata pakar-pakar psikologi perkembangan. 

remaja... ---- no longer a child, but not yet an adult.


kapan disebut remaja?
well,
kalo menurut usia biologisnya ketika anak laki-laki mulai mimpi basah, berubah suaranya, tumbuh bulu-bulu halus dibagian tertentu tubuhnya
dan untuk anak perempuan ketika haid pertama kali, dia sudah bisa dibilang remaja.

nah, kalo menurut usia sosial,
lebih dikategorikan ketingkat pendidikannya. saat masuk sekolah menengah pertama hingga ia berada diawal umur 20 tahun,.. they called it late tennager.
tapi kalo menurut prof. Sarlito, untuk indonesia, usia 24 tahun pada keluarga menengah atas masih bisa disebut remaja.. (WHAT?? im 24 and im still a tennager? heuuu...muda dong.. :D )

ada istilah menarik saat masa remaja yang dikatakan pak Erickson waktu itu pada saya ketika kami belajar bersama,.. (hahaha,..)
he called it "IDENTITY CONFUSION"

dan ketika saya dan teman-teman memasuki umur 21 tahun,
kita suka bercanda; "well, my identiy confusion age already passed."
or "good by identity confusion age.." hehehe...

mengutip dari bukunya om Kimmel,
remaja itu katanya, periode terhadap perkembangan hal-hal baru, ketertarikan terbesar, waktu mencari, menemukan kemampuannya dari hari ke hari terhadap dunia sosial, teman, perasaan-perasaan baru, tanggung jawab dan harapan.

"Curiosity is my keyword" i guess thats my adolesence life are..


ah ya.. balik lagi ke awal cerita..
apa kasus menariknya?

jadi,..
pagi ini saya mendengarkan berita hasil survey kecil-kecilan terhadap 100 remaja(kategori usia 14-18 tahun) di tiga kota besar Indonesia (Jakarta, Bandung & Surabaya) oleh Komite Perlindungan Anak Indonesia yg dilakukan pada bulan januari tahun ini..

survey apaan?
survey mengenai remaja yang pernah berhubungan intim.
hasilnya.......??
dari 100 orang remaja yg disurvey 32 persennya mengatakan sudah pernah berhubungan intim.

lain lagi yang hasil dari tivi one (well, i still watch tivi one though.. ^^)
62,7 % atau 2/3 dari 25 juta remaja di kota besar mengaku pernah berhubungan intim
dan 21% diantaranya pernah melakukan aborsi.

hmmm,... miris saya mendengar dan melihat berita ini.

apa alasannya ya?
menurut KPAI, alasannya;
1. Pengaruh materi pornografi yang ada di internet.
jadi ada 4 juta situs pornografi di internet dan 90 ribu diantaranya adalah tentang pornografi pada remaja.
(hmm,.. mengelus dada saya..)
2. Pengaruh kehidupan malam dikota besar.
kaya tempat dugem, tempat minum-minum,..
3. Orang tua yang tidak lagi perduli dengan anak-anaknya.
dan yang terakhir, yang paling ironis adalah,
4. Mereka tidak tau resikonya.

ooooohhh,.. NO!! mau jadi apa anak saya nanti yaaa kalo berkembang dikota besar dengan lingkungan sosial seperti ini???

well,.. menurut saya...
bener-bener menurut saya ya,.. ga pake text book nulis ini..
tapi idenya sedikit banyak terpengaruhi hasil pelajaran tentang ini-itu selama 7 tahun ini yaa.. ^^

dalam hadist, Nabi mewasiatkan kepada para wali atau orang tua,
"Jika datang (melamar) kepada mu orang yang engkau senangi agama dan akhlaknya, nikahkanlah dia.
jika kamu tidak menerima (lamarannya), niscaya terjadi malapetaka di bumi dan kerusakan yang luas"
-HR.Tirmidzi-

kenapa saya kutip hadist mengenai pernikahan?
karena asal-muasalnya seorang anak adalah dari adanya pernikahan lalu perkawinan(menurut konsep biologis).

keluarga adalah hal pertama yang membangun watak dan karakter kita.
lingkungan yang pertama kali kita berinteraksi dengannya sejak kita dilahirkan.
dari keluarga juga kita belajar dan mengembangkan nilai-nilai moral yang ada dalam diri kita.
ketika beranjak remaja, nilai-nilai moral yang telah diajarkan akan mengalami penyesuaian dengan nilai-nilai moral yang kita dapat dari lingkungan sosial diluar rumah.
sejauh apa nilai-nilai moral lingkungan sosial mempengaruhi penyesuaian kita?
tergantung dari penanaman nilai-nilai moral dari lingkungan keluarga.

hubungannya dengan pernikahan istri / suami soleh&solehah?

ah, saya rasa anda sendiri juga sudah dapat menyimpulkannya.

akhlak & agama yang baik akan menghasilkan nilai-nilai moral yang baik.
akan mengajarkan nilai-nilai moral yang baik pula pada keturunannya.
nilai-nilai moral yang baik yang diajarkan akan diendapkan dalam kognisi keturunannya.
yang suatu saat akan berperan sebagai superego ketika menghadapi lingkungan sosial.
sehingga ketika keturunannya tumbuh sebagai remaja dan menghadapi lingkungan sosial yang bertentangan dengan superego-nya, nilai-nilai moral yang tidak baik itu bisa tersisihkan.

kita juga dianjurkan untuk mengajarkan  pengetahuan mengenai seksual ketika mereka beranjak remaja.
sehingga mereka dapat mengerti baik dan buruknya.
remaja dapat memilah-milah apa yang baik untuknya dan apa yang tidak baik untuknya.
kecendrungan remaja yang ingin tahu lebih banyak bisa terpuaskan dengan memberitahu pengetahuan tentang seks sesuai kadar umurnya.
dan mereka tidak lagi mencari diluar informasi diluar rumah yang belum tentu baik baginya.

jadi saya menitikberatkan peranan orang tua?

ya.. kurang lebih begitu,
pembangunan karakter seorang individu terletak dari dalam keluarganya.
dan, kasus remaja yang melakukan hubungan intim, mungkin saja bisa dicegah dengan adanya kesadaran orang tua untuk peduli terhadap remajanya.

begitu pendapat saya....
ada ide lain?
atau ada yang berbeda pendapat dengan saya?
monggo di share.. ^^

anyway,
katanya KPAI akan bekerja sama dengan menkominfo untuk memberi portal pada situs-situs pornografi yang bisa diakses di Negeri kita ini
dan juga departemen pendidikan untuk mengajarkan pengetahuan seksual sesuai usianya.

semoga bisa terealisasi dan bisa mengurangi atau lebih baik lagi mencegah bertambahnya kasus yang sama.

caiyo KPAI.... ^^

Comments

Popular Posts